Selama
menulis skript
video 031 kata sifat 02 “Oishii”
saya kadang
bingung penjelasan
mengenai penggunaannya. おいしいです,
おいしくないです, おいしかったです,
おいしくなかったです, semuanya
disebut umum
dlm pembicaraan
juga penulisan di internet. Namun dalam
pembicaraan juga
penulisan yg
atas dari
suatu level kuolitasnya
tidak pernah
disebut.
Apa sebab.
Karena です setelah
kata sifat akhiran
い belum 100%
diterima sebagai
ungakapan halus
yang benar, padahal
memang tidak
salah. Makanya
bentuk negative, lampau
juga belum sampai
100%. Sebenarnya kami
belum dapat
menepatkan ungkapan
halus kata sifat
akhiran い.
Banyak orang Jepang
menggunakan kata
sifat dengan
perasaan
“something is wrong” banyak atau
sedikit.
Kalau おいしくありません,
おいしくありませんでした benar,
kenapa positifnya
おいしくある, おいしくあります
tidak disebut?
Bentuk
lampau kata biasa
おいしかった sebenarnya おいしくあった.
Sebagai hasil
perubahan bunyi
くdan
あ bergabung
sehingga menjadi
か dlm
おいしかった. Kenapa
hanya おいしかった
saja benar?
Kenapa
おいしくありました yang pernah
disebut umum
sudah tidak
digunakan lagi?
Terkait ungkapan
ini masih
ada banyak
hal2 yang kurang diatur.
おいしいです salah sebelum
perang dunia
ke II. Ungkapan
halus おいしい adalah おいしうございます,
yang masih kadang
disebut. Tetapi
sebagai ungkapan
sehari-hari terlalu
santun, repot juga terasa
berat untuk
pembicara dan
pendengar dua-duanya. Sehingga
makin banyak
orang sebut おいしいです,
大きいです, 近いです dsb. Akhirnya
tahun 1952 Departmen
Pendidikan mengumumkan
bahwa penggunaan
です setelah
kata sifat い tidak
salah. Karena
sudah digunakan
umum.
Namun tidak
langsung diterima
di lapangan pendidikan
sebagai ungkapan
yang 100% benar walaupun
tidak salah.
Saya mengerti
juga dilema guru-guru karena
ungkapan ini
mengandung banyak
kontradiksi.
Cerita
saya pribadi.
Saya masuk
SD tahun 1964 hanya
karena sudah
menjadi umur
6 tahun. Pelajaran
bahasa “negara”
国語 (こくご).
Kelas 2 SD kebanyakan
anak-anak menulis
seperti おいしいです,
大きくないです, 近かったです
dsb. Tetapi
sesudah sekitar
kelas 3 makin
jarang kami menggunakan
ungkapan ini.
Alasannya sederhana. Karena kekanak-kanakan.
Memang juga ada
yg masih
begitu terus
sesudah kelas
6 SD. Berarti dia
kurang mahir
bahasa negara.
Saya tidak
tahu metod
SD kini karena
saya bukan
guru sekolah juga
tidak punya
anak. Tetapi
saya pikir
sampai generasi
sekitar 40an
umurnya akan
punya indera
yang sama dengan
generasi saya.
Buktinya dalam
media cetakan, siaran
TV dan Radio, internet, yang punya
kuolitas tinggi,
ungkapan ini
yang “kekanak-kanakan”
(bagi generasi
kami) tidak pernah
tampil. Generasi
yang bekerja di garis
terdepan di lapangan
media adalah meraka
yaitu 40an umurnya.
Meraka mengawasi
berbagai ungkapan,
bukan hanya
hal bahasa
saja, dalam
media.
Walaupun
orang yang sebut おいしいです
tanpa keraguan
tidak akan
menerima おしいいでした.
Yang umum おいしかったです.
Kalau おいしいです
benar seharusnya
おいしいでした juga benar
tetapi ternayata
tidak. Dalam
日本語 standar おいしいだ tidak
pernah disebut
seperti saya
sudah ceritakan.
ですadalah
kata halus だ.
Kata halus です sudah
umum padhal
kata biasa だ tidak
diterima.
Semua kontradiksi
dan persoalanya
berasal dari
situ. Generasi
kami juga sebut biasa
dalam percakapan.
Tetapi masih
ada perasaan
“something is wrong” jadi kami sebut
おいしいですね, おいしいですよ,
おいしいんですよ secara
tidak sengaja
untuk menghindari
pembicaraan “kekanak-kanakan”.
Bahasa apapun
selalu berubah,
sedang berubah.
Kita belum tahu
rupa 日本語 10
tahun lagi.
Mungkin saja
おいしいです, おいしくないです,
おいしかったです, おいしくなかったです,
dapat tempat
duduk utama. Saya kurang
yakin tetapi
kalau melihat
bahasa Jepang
dalam internet, mungkin
generasi bawah
30an sudah diajarkan
di sekolah sebagai
ungkapan yang
benar, bukan
sebagai yang tidak salah.
Waktu meraka
sampai umur
yang mengawasi
media pasti standar
ungkapan akan
berubah seperti
generasi kami
juga merubah.
0 件のコメント:
コメントを投稿