Dalam 029,
kita belajar
ungkapan waktu
sedang ~ている,
~ています.
Ungkapan ini
juga punya penggunaan
yg menyatakan
selain sesuatu
yg sedang
terjadi atau
sedang dilakukan.
Ungkapan ini
juga dapat menyatakan
mengenai hal
yg sudah
waktu lampau.
Contoh, 「2007年 (ねん) にBaliへ行 (い)
っている」 Jelas,
pembicara pergi
ke Bali pada
waktu lampau.
Fakta yg
kalimat ini
menyatakan sama
dgn 「2007年にBaliへ行った」,
“pernah ke
Bali” maknyanya.
Kenapa
bisa? Karena
disisip kata
「2007年に」.
Kalau menghapus
kata ini kalimat
menjadi 「Baliへ行っている」.
Kalimat ini
bermakna sama
dgn yg
kita sudah
pelajari. Dia
sedang di Bali. Selama
beberapa saat
dia akan
di sana. Tidak
tentu berapa
lama tetapi yg
pasti beberapa
lama yg tertentu
di sana. Di samping
itu 「2007年にBaliへ行っている」
tidak punya
makna bahwa
selama beberapa
saat di sana.
Mungkin dia
di sana beberapa
hari, mungkin
beberapa bulan,
juga mungkin saja
hanya utk
transit tidak keluar
dari ruangan
transit di airport Bali. Kalimat ini
tidak menyebutkan
apapun mengenai
hal selama
di sana. Yg
menyatakan hanya
bahwa pernah
ke sana.
Contoh
a. 「スハルトは1968年 (ねん)
から1998年 (ねん)
まで30年間 (ねんかん) インドネシア大統領
(だいとうりょう) を務 (つと)めている」
“Suharto menjabat
presiden Indoneisa
selama 30 tahun
sejak 1968 sampai
1998.”
Contoh
b. 「1972年 (ねん)
9月 (くがつ)
*田中角栄 (たなかかくえい)
は日本の総理大臣 (そうりだいじん) として初 (はじ)
めて北京 (ペキン)
を訪問 (ほうもん) している」
“Bulan
September tahun
1972, Kakuei Tanaka mengunjungi
Peking pertama kali
sebagai perdana
menteri Jepang.”
Seperti
2 contoh ungkapan
ini sering
dipakai dalam
penulisan mengenai
fakta dalam
sejarah. Satu alasannya
kalimat menjadi
menbosankan kalau
semua ditulis
dgn bentuk
lampau. Menjadi
penuh dgn
た, だった dsb.
Untuk menhindari
pengulangan.
Satu lagi
alasan, bentuk
sedang membawa
fakta yg
lampau sampai
waktu sedang,
sehingga merasakan
pembaca seperti
hal itu
sedang terjadi.
Ungkapan ini
digunakan sebagai
satu teknik
penulisan. Pembaca
tidak pernah
bingung hal
waktu karena
dijelaskan dgn
kata2 yg menuntukan
waktu.
*田中角栄 (たなか
かくえい) 1918-1993 Politikus.
Menjabat perdana
menteri
1972-1974
Bukan hanya
dalam penulisan
formil tetapi
juga disebut dalam
pembicaraan biasa.
Misalnya si
A dan si
B sedang ngobrol
mengenai perjalanan
si A ke
Bali tahun 2007. Si B bertanya
「*Tengananへは行 (い)
きましたか?」. Si
A bingung, kurang
yakin dia
pernah ke
Tenganan. Si
A membuka laptopnya
dan mencari
foto2 dalam perjalanannya.
Si A menemui foto
yg diambile
di Tenganan. Dia
baru ingat
pernah ke
sana. Si A bilang「ああ、Tenganan、行 (い)
ってますねえ。」
lalu 「そうそう、このとき初
(はじ)
めてDurian食 (た)
べてます。」 Ungkapan
ini bukan
teknik utk
menghiasi cerita.
Maknanya “Ya,
pernah datang
di Tenganan.”
“Oh ya, Waktu
itu saya
pertama kali
makan durian.”
*Tenganan
: desa Bali aga
(penduduk asli
Bali) di Karengasem
Ada juga ungkapan
khusus utk
penulisan. 「田中 (たなか)
は1974年 (ねん)
1月 (いちがつ)
にインドネシアも訪問 (ほうもん)
する。」 “Tanaka mengunjungi
juga Indonesia bulan Januari
tahun 1974.” Kalimat
ini tertulis
dgn bentuk
non-past padahal yg
dia ke
Indonesia waktu lampau.
Maksud penggunaan
ini sama
dgn ~ている yg
dipakai dalam
penulisan fakta
yg sudah
lampau. Tidak
membingungkan
pembaca karena
disebut waktu.
Penggunaan ini
hanya dalam
penulisan. Contoh,
sekarang jam
21:00 「朝 (あさ)
7時 (じ)
に起 (お)
きて7:30朝食 (ちょうしょく)
を食 (た)
べる」 tentang
pagi hari
ini yg
sudah lampau.
“Jam 7 bangun, 7:30 makan
sarapan.” Bisa
ditulis dalam
catatan harian
pribadi
juga. Tetapi tidak
bisa dalam
pembicaraan. Pendengar
akan pikir
pembicara sebut
mengenai besok
pagi.
0 件のコメント:
コメントを投稿